KELAS 6 MATERI BAHASA INDONESIA

 TEKS DESKRIPSI  DAN TEKS EKSPLANASI

💗 TEKS DESKRIPSI
     Teks deskripsi merupakan teks yang menjelaskan sesuatu hal dengan detail. Teks deskripsi memaparkan ciri-ciri sesuatu. Seperti apakah bentuk teks deskripsi? Mari kita langsung pada contoh, ya!


        Monstera, merupakan tanaman yang termasuk ordo alismatales, family araceae, subfamily monsteroideae, dan species monstera deliciosa Liebm. Pada habitat aslinya, tanaman ini dapat tumbuh sebagai tanaman autotrop atau epifit. Tanaman dapat tumbuh menjalar berumpun atau merambat di bawah vegetasi hutan pada intensitas cahaya rendah atau ternaungi.


    Sifat tanaman ini tidak menyukai cahaya matahari langsung. Tanaman juga tumbuh optimal pada lingkungan lembap dan tanah bertekstur liat berpasir. Kemudian, yang mengandung banyak bahan organik, drainase baik, dan berikilim tropis bebas dari frost. Walau menyukai tempat yang lembap, tanaman ini termasuk agak toleran terhadap kekeringan dan sangat sensitif terhadap salinitas dan suhu.

Teks di atas, merupakan teks deskripsi. Yakni menjelaskan tentang ciri daun monstera, tempat hidupnya, cirinya. 

💛💛💛💛

💗 TEKS EKSPLANASI

   Teks eksplanasi merupakan teks yang menjelaskan terjadinya proses terjadinya suatu peristiwa alam, ilmu pengetahuan, sosial, budaya, dan lainnya bisa terjadi. Teks eskplanasi juga menjelaskan sebab-akibat terjadinya peristiwa alam. 

Berikut contoh teks eksplanasi.

Terjadinya Tsunami  



    Tsunami atau ombak besar sendiri merupakan gelombang air besar yang diakibatkan oleh gangguan di dasar laut, seperti gempa bumi. Gangguan ini lalu membentuk gelombang yang menyebar ke segala arah dengan kecepatan gelombang mencapai 600–900 km/jam. Awalnya, gelombang tersebut memiliki amplitudo kecil (umumnya 30–60 cm) sehingga tidak terasa di laut lepas, tetapi amplitudonya membesar saat mendekati pantai. Saat mencapai pantai inilah tsunami kadang menghantam daratan berupa dinding air raksasa (terutama pada tsunami-tsunami besar), tetapi bentuk yang lebih umum adalah naiknya permukaan air secara tiba-tiba.

    Kenaikan permukaan air sendiri bisa mencapai 15 hingga 30 meter, menyebabkan banjir dengan kecepatan arus hingga 90 km/jam, menjangkau beberapa kilometer dari pantai, dan menyebabkan kerusakan serta korban jiwa yang tak sedikit. Proses terjadinya tsunami dipicu oleh pergerakan secara vertikal pada lempeng yang berupa patahan. Patahan itu kemudian menyebabkan dasar laut naik yang dinamakan gempa bumi. Nah, dari sinilah keseimbangan air terganggu, sehingga akhirnya menyebabkan gelombang tsunami yang bergerak menuju pantai.

    Itulah sebab-akibat terjadinya Tsunami letusan besar seperti ini adalah tsunami letusan Krakatau 1883, yang mengakibatkan tsunami setinggi lebih dari 40 m. Selain penyebab-penyebab di atas, ada penyebab tsunami yang lebih langka, di antaranya benturan benda besar ke dalam air akibat ledakan senjata atau kejatuhan meteor.

Mari kita identifikasi unsur-unsurnya:

    Tsunami atau ombak besar sendiri merupakan gelombang air besar yang diakibatkan oleh gangguan di dasar laut, seperti gempa bumi. Gangguan ini lalu membentuk gelombang yang menyebar ke segala arah dengan kecepatan gelombang mencapai 600–900 km/jam. Awalnya, gelombang tersebut memiliki amplitudo kecil (umumnya 30–60 cm) sehingga tidak terasa di laut lepas, tetapi amplitudonya membesar saat mendekati pantai. Saat mencapai pantai inilah tsunami kadang menghantam daratan berupa dinding air raksasa (terutama pada tsunami-tsunami besar), tetapi bentuk yang lebih umum adalah naiknya permukaan air secara tiba-tiba.

💧Paragraf pertama berwarna merah disebut pernyataan umum.

    Kenaikan permukaan air sendiri bisa mencapai 15 hingga 30 meter, menyebabkan banjir dengan kecepatan arus hingga 90 km/jam, menjangkau beberapa kilometer dari pantai, dan menyebabkan kerusakan serta korban jiwa yang tak sedikit. Proses terjadinya tsunami dipicu oleh pergerakan secara vertikal pada lempeng yang berupa patahan. Patahan itu kemudian menyebabkan dasar laut naik yang dinamakan gempa bumi. Nah, dari sinilah keseimbangan air terganggu, sehingga akhirnya menyebabkan gelombang tsunami yang bergerak menuju pantai.

💧 Paragraf kedua berwarna biru disebut sebab akibat.

    Itulah sebab-akibat terjadinya Tsunami letusan besar seperti ini adalah tsunami letusan Krakatau 1883, yang mengakibatkan tsunami setinggi lebih dari 40 m. Selain penyebab-penyebab di atas, ada penyebab tsunami yang lebih langka, di antaranya benturan benda besar ke dalam air akibat ledakan senjata atau kejatuhan meteor.

💧 Paragraf kedua berwarna hijau disebut interprestasi.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

KELAS 4 TEMA 2 SUBTEMA 3 PEMBELAJARAN 2

Tematik Kelas 4, Tema 1 Subtema 2 (SBDP, 29 Juli 2020)

KELAS 4 TEMA 2 SUBTEMA 2 PEMBELAJARAN 1